Tapi untuk mencapai hidup bahagia sebagai orang sukses tidaklah mudah… tidaklah segampang seperti apa yang banyak dijual oleh para motivator pedagang kata-kata itu . Butuh keikhlasan menjalani prosesnya. Bahkan sampai ada yang bilang "hidup tak semudah cocote mario teguh.. *upss... maaf pak mario, bukan saya lho yg bilang.. hehehe
Hidup bahagia dan menjadi orang sukses akan terasa mudah jika kita menikmati dan ikhlas berjuang menjalani tahapan demi tahapan dalam proses pencariannya. Ketika seseorang ‘meneriakkan’ aku ingin bahagia dan menjadi orang sukses. Sebenarnya saat itu juga ia sudah memulai tahapan awalnya. Cuma banyak yang tidak menindaklanjutinya. Berhenti hanya sampai disitu atau berhenti ditengah-tengah sedangkan proses perjalananya masih panjang dan butuh keikhlasan dalam menjalaninya.
Banyak cara yang dilakukan orang dalam mencari bahagia dan sukses. Ada yang berkata aku ingin bahagia dan menjadi orang sukses melalui harta dan kekayaan, yang lain mencari melalui pangkat dan jabatan, ada juga yang mencari melalui wanita dan popularitas. Tidak ada yang salah memang untuk suatu proses pembelajaran dalam hidup. Tapi jika kita melihat orang-orang yang berjalan dijalan itu kebahagiaan yang mereka dapat adalah kebahagiaan semu. Bahkan tak jarang mereka ‘tersiksa’ dengan semua itu. Suksesnya memang mungkin dapat tapi bagaimana dengan bahagianya. Masih tanda tanya bukan ?!
Bahagia sejatinya ada didalam dan bahagia adalah pilihan hati. So kalau kita sepakat dengan itu, pencarian keluar bisa berarti sesuatu yang membuang-buang energi. Seperti cerita Nasrudin dari Timur Tengah. Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman rumahnya yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum. Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari, jarum itu tak ketemu juga.
Tetangganya bertanya, ” Hey Nas…emang jarumnya jatuh dimana?”
” Di dalam bro,” jawab Nasruddin.
“Kalau jarumnya jatuh di dalam, kenapa mencarinya di luar?” tanya tetangganya. Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, “Karena di dalam gelap, di luar terang.” (Diambil dari buku Gede Prama)
Ada yang membagi pencari kebahagiaan itu kedalam 3 kelompok besar yaitu :
orang-orang materialis, spiritualis dan kombinasi keduanya.
Kelompok materialis mengandalkan keluarnya hormon endophine yang dihasilkan otak dalam mencari yang namanya bahagia. Jika ingin terus bahagia tubuh harus memelihara terus keberadaan hormon ini dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan melalui stimulasi lewat pencapaian-pencapaian yang menyenangkan. Pencariaan model begini tidak ada habis-habisnya.
Kelompok spiritualitas mencari kebahagiaan lewat jalan–jalan pengolahan batin, meditasi, puasa, dan pengekangan hawa nafsu. Cuma masalahnya tak jarang kelompok ini saking sibuknya mencari kebahagiaan jadi lupa kegiatan-kegiatan duniawi lainnya. Sedangkan kelompok yang ketiga menggabungkan kedua cara diatas tergantung situasi dan kondisinya terkadang mereka berjalan dijalan materi lain waktu mereka berjalan dijalan spiritual. Mereka mengalir mengikuti sungai kehidupan.
Kebahagiaan itu unik karena pribadi masing-masing individu juga berbeda-beda. Masing-masing punya ke-khas-an tersendiri dan anda sendirilah yang bisa mengeksplor kebahagiaan model apa yang pas buat anda saat ini.
Aku ingin bahagiaaaaaaa & menjadi orang suksesssssss!!